Catatan
kaki
Catatan kaki adalah
daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau
akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan
keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman
penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Definisi,
Contoh & Membuat Catatan Kaki Foot Note
Dalam pembahasan kali
ini kita akan membahas tentang apa itu catatan kaki atau foot note, Bagaimana
cara membuatnya & seperti apa saja contohnya. Simak Uraian berikut ini.
I.
Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan
kaki
adalah keterangan
yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya
dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil
dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam
kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ http://www.ed.gov./…; yang memudahkan pembaca untuk mengakses
sumber tersebut.
II.
Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan
mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman
sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan
kaki atau foot note.
Perhatikan contoh
penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan
keterangan sumbernya pada catatan kaki.
————————————————————————————————————–
Ilmu
dan Moral
Penalaran otak orang
itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka
itu curang dan serakah … .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh
menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai kita
menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita? Apakah
manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral mereka
dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya: makin cerdas maka
makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita
memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya
selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan
munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
————————————————————————————————————–
Bagi penulis,
penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih merepotkan dibandingkan dengan cara
Harvard karena harus mengatur ruang pada bagian bawah halaman untuk tempat
catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca catatan kaki ini sangat memudahkan
mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar pustaka yang letaknya di bagian
akhir buku.
Catatan
kaki untuk buku
dimulai dengan nama
pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan
dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau
ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan
tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan
kaki untuk artikel dan majalah
dimulai dengan nama
pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal
penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada
catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis
sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda.
Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit.
(singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah
disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).
Perhatikan contoh
berikut!
…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas
menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5
sama dengan nomor 2.
Daftar
Pustaka
Dalam penulisan
makalah, penulisan ilmiah, skripsi, buku dan lain-lain terdapat lembar daftar
pustaka, terdapat beberapa hal terkait dengan daftar pustaka yang harus anda
ketahui, antara lain :
1.
Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang
dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang
berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang digarap.
Melalui daftar
pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya.
Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan
dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau
tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula
pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.
2.
Fungsi Daftar Pustaka
Dari daftar pustaka
banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain ;
a.
Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri
tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b.
Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip,
dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c.
Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu
kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d.
Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
3.
Unsur-unsur Daftar Pustaka
Hal yang perlu diketahui
dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :
a.
Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
b.
Judul buku, termasuk judul tambahannya.
c.
Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku
tersebut.
d.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
4.
Jenis-jenis Daftar Pustaka
a.
Kelompok Textbook
- Penulis perorangan.
- Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
- Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga.
- Buku terjemahan.
b.
Kelompok Jurnal
- Artikel yang disusun oleh penulis.
- Artikel yang disusun oleh lembaga.
- Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / symposium.
c.
Kelompok disertasi / tesis
d.
Kelompok makalah / informasi dari Internet
5.
Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar
pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu
dari tiga sistem
berikut :
a.
Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara
abjad berdasarkan nama akhir penulis dan
tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun
penerbitan.
b.
Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara
penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor
pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c.
Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor
berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum
pada naskah dan tidak menurut abjad.
6.
MetodeHavard
Contohnya seperti
pada gambar di bawah ini.
7.
Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
a.
Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku
(cetak miring atau garis bawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat
penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b.
Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
halaman yang dibaca.
8.
Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis
a.
Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama
penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian
(cetak miring atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
b.
Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
disertasi/thesis (centang miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),
universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
9.
Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
a.
Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama
penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat
Internet.
b.
Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) :
nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat
Internet.
Kutipan
Kutipan adalah
pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau seseorang,
baik berupa tulisan
dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya,
mau pun dalam bentuk
lisan.
Tujuan
Dalam tulisan ilmiah,
baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi
selalu terdapat
kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan. Seorang
penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal
yang sudah dibuktikan
kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip
karya orang lain
tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat
penulis
c. penjelasan suatu
uraian
d. bahan bukti untuk
menunjang pendapat itu.
Berdasarkan fungsi di
atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis
mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis
bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat
terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu
banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis
mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
langsung
6) perhatikan teknik
penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
Prinsip
Mengutip
a. Karena kutipan itu
pada hakekatnya adalah pinjaman pendapat seseorang, maka
pengutip jangan
mengadakan perubahan, baik kata-katanya mau pun tekniknya.
Bila penulis terpaksa
mengadakan perbaikan, misalnya dianggap ada kesalahan,
penulis harus memberi
keterangan.
Contoh:
Tugas bank antara
lain adalah memberi pinjam uang.
Pengutip tahu bahwa
dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
1) Tugas bank antara
lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman,
penulis] uang.
2) Tugas bank antara
lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya
dikutip sesuai dengan aslinya.
Cara 2) ini lebih
umum.
b. Menghilangkan
bagian kutipan
Dalam kutipan
diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan
dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan
perubahan makna.
Caranya:
1) menghilangkan
bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi
2) menghilangkan
bagian kutipan yang lebih dari satu alinea.
Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis
(dari margin kiri
sampai ke margin kanan)
4. Jenis Kutipan
Kutipan
langsung
Kutipan Langsung
ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada
perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic!
),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu
menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan
disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang
salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Cara penulisannya
sebagai berikut :
a)
Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
- Diketik seperti ketikan teks
- Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
- Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b)
Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,
- Diketik satu spasi
- Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
- sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Cara Mengutip
1) yang tidak lebih
dari empat baris:
- kutipan diintegrasikan dengan teks
- jarak antar baris kutipan dua spasi
- kutipan diapit dengan tanda kutip
- sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
- tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
- menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit,
- dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
2) yang lebih dari
empat baris:
- kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
- jarak antar baris kutipan satu spasi
- kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
- pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,
- maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
- kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
- di belakang kutipan diberi sumber kutipan {seperti pada 1)}
Kutipan
tak langsung
Dalam kutipan tidak
langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak
langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda
petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan
sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
- Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa
- Semua kutipan harus dirujuk
- Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan
Cara Mengutip
1) kutipan
diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris
kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak
diapit tanda kutip
4) sesudah selesai
diberi sumber kutipan
Kutipan
pada catatan kaki
Kutipan selalu
ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu
singkat saja. Kutipan
diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks
asli.
Kutipan
atas ucapan lisan
Harus dilegalisir
dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila
pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai
kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung.
Kutipan
dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi
bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.
Dalam hal ini dapat
ditempuh dua cara:
1) bila kutipan asli
tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda
kutip tunggal atau tanda kutip ganda
2) bila kutipan asli
memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip
ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda
kutip ganda, kutipan
dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
Kutipan
langsung pada materi
Kutipan langsung
dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat,
(dapat berupa koma,
titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa
yang berbicara.
Contoh:
Jelas,kata Prof.
Haryati, kosa kata bahasa Indonesia banyak
mengambil dari kosa
kata bahasa Sansekerta.
Catatan: Kutipan yang
panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran
Sumber : http://ami26chan.wordpress.com/2010/11/21/memahami-tentang-catatan-kaki-daftar-pustaka-dan-kutipan/